UAS Soal 2
Prinsip Kerja Setiap Sensor Pada Soal No 1
1.Tujuan[kembali]
- Mengetahui prinsip kerja setiap sensor
2.Alat dan bahan[kembali]
- Operating Voltage: 3.3V to 5V DC
- Operating Current: 15mA
- Output Digital - 0V to 5V, Adjustable trigger level from preset
- Output Analog - 0V to 5V based on infrared radiation from fire flame falling on the sensor
- LEDs indicating output and power
- PCB Size: 3.2cm x 1.4cm
- LM393 based design
- Easy to use with Microcontrollers or even with normal Digital/Analog IC
- Small, cheap and easily available
Pin Name | Description |
VCC |
The Vcc pin powers the module, typically with +5V |
GND | Power Supply Ground |
DO | Digital Out Pin for Digital Output. |
AO | Analog Out Pin for Analog Output |
11. PH Sensor
12. Water Flow Sensor

Spesifikasi:
- Vin : DC 5V - 9V
- Radius : 180 derajat
- Jarak deteksi : 5 - 7 meter
- Output : Digital TTL
- Memiliki setting sensitivitas
- Memiliki setting time delay
- Dimensi : 3,2 cm x 2,4 cm x 2,3 cm
- Berat : 10 gr
1. Respon terhadap arah, jarak, dan kecepatan


- Tegangan Operasi: 5V DC
- Rentang Pengukuran:
- NTC: -55°C hingga 125°C
- RTD (PT100): -200°C hingga 850°C
- Akurasi:
- NTC: ±0.5°C
- RTD: ±0.1°C
- Output: Analog atau Digital
- Aplikasi: Memantau suhu pada berbagai tahap proses.
3.Dasar teori[kembali]
- Sensor Turbidity
- Turbidity sensor bekerja berdasarkan prinsip pengukuran hamburan cahaya.
- Sebuah sumber cahaya (biasanya LED) memancarkan cahaya melalui cairan.
- Jika cairan mengandung partikel (kekeruhan tinggi), sebagian cahaya akan terhambur, dan hanya sebagian kecil yang diteruskan ke detektor.
- Fotodioda atau fototransistor di sensor mengukur intensitas cahaya yang diterima.
- Keluaran berupa sinyal analog yang proporsional dengan tingkat kekeruhan cairan.
- SENSOR Water Level
- Sensor ini menggunakan konduktivitas, ultrasonik, atau prinsip pelampung:
- Tipe konduktivitas: Mengukur perubahan resistansi listrik antara dua elektroda ketika kontak dengan cairan.
- Tipe ultrasonik: Menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghitung jarak antara sensor dan permukaan cairan.
- Tipe pelampung: Menggunakan saklar mekanis atau magnetik yang berubah posisi mengikuti level cairan.
- Sinyal keluaran berupa tegangan analog atau digital yang mewakili ketinggian cairan.
- Sensor Oksigen
- Oxygen sensor menggunakan prinsip elektrokimia atau fluoresensi:
- Elektrokimia: Mengukur oksigen terlarut melalui reaksi kimia di elektroda, yang menghasilkan arus listrik proporsional dengan konsentrasi oksigen.
- Fluoresensi: Cahaya eksitasi menyebabkan pewarna tertentu memancarkan fluoresensi. Konsentrasi oksigen memengaruhi intensitas fluoresensi.
- Keluaran berupa sinyal analog yang menunjukkan kadar oksigen.
- Sensor Tekanan
- Pressure sensor bekerja berdasarkan perubahan fisik (deformasi mekanis) yang diubah menjadi sinyal listrik:
- Strain gauge: Perubahan tekanan menyebabkan perubahan resistansi di elemen pengukur.
- Piezoelektrik: Tekanan menghasilkan tegangan pada material piezoelektrik.
- Kapasitif: Perubahan tekanan memengaruhi jarak antara pelat kapasitif, sehingga kapasitansi berubah.
- Sinyal keluaran berupa tegangan analog atau digital yang proporsional dengan tekanan.
- Sensor Suhu
- Temperature sensor menggunakan prinsip perubahan sifat fisik material karena perubahan suhu:
- Thermistor (NTC/PTC): Resistansi material berubah dengan suhu.
- Termokopel: Sambungan dua logam menghasilkan tegangan kecil yang proporsional dengan suhu.
- RTD (Resistive Temperature Detector): Perubahan suhu mengubah resistansi logam (biasanya platinum).
- Sinyal keluaran berupa tegangan atau resistansi yang mewakili suhu.
- Sensor Ph
Prinsip Kerja:
- pH sensor bekerja berdasarkan prinsip elektrokimia:
- Memiliki elektroda kaca yang sensitif terhadap ion H+ (hidrogen) dalam cairan.
- Perbedaan konsentrasi ion H+ antara larutan dan larutan referensi menghasilkan potensial listrik.
- Potensial ini diubah menjadi sinyal analog yang mewakili nilai pH.
- Rentang pH: Biasanya dari 0 (asam kuat) hingga 14 (basa kuat).
- Flow Sensor
- Flow sensor bekerja berdasarkan prinsip pengukuran laju aliran fluida:
- Tipe mekanik (rotary): Aliran fluida memutar turbin atau impeller, dan kecepatan putaran diukur oleh sensor magnetik atau optik.
- Tipe ultrasonik: Menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengukur waktu tempuh gelombang dalam aliran fluida.
- Tipe termal: Mengukur perbedaan suhu antara dua titik untuk menghitung laju aliran.
- Keluaran berupa pulsa atau sinyal analog yang proporsional dengan kecepatan aliran.
4.Percobaan[kembali]
4.1 Prosedur Percobaan
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
2. Membaca datasheet setiap komponen
3. Cari kompnen yang diperlukan di library proteus
4. Pasang dan simulasikan rangkaian tersebut
4.2 Rangkaian Simulasi
Sistem otomasi pasteurisasi susu ini diawali dengan pengendalian tingkat cairan di tangki menggunakan water level sensor. Ketika sensor mendeteksi bahwa ketinggian cairan melebihi batas maksimum, sensor menghasilkan tegangan tinggi yang diumpankan ke OPAMP. Output OPAMP yang positif mengaktifkan transistor dan relay untuk menutup katup suplai, mencegah tangki meluap. Sebaliknya, jika cairan berada di bawah batas minimum, tegangan rendah dari sensor membuat OPAMP negatif, transistor OFF, dan relay membuka katup untuk mengisi tangki.
Selama proses pasteurisasi, suhu susu dipantau oleh temperature sensor. Jika suhu belum mencapai 72°C, sensor menghasilkan tegangan rendah yang membuat OPAMP memberikan output negatif. Transistor tetap OFF, dan pemanas terus bekerja. Ketika suhu mencapai 72°C, sensor memberikan tegangan tinggi, OPAMP menjadi positif, transistor ON, dan relay menghentikan pemanas untuk menjaga suhu stabil. Pada tahap pendinginan, sensor suhu memastikan susu didinginkan hingga 4°C. Jika suhu masih tinggi, sistem pendingin akan diaktifkan hingga suhu target tercapai.
Tekanan dalam sistem dipantau oleh pressure sensor. Jika tekanan melebihi batas aman, sensor memberikan tegangan tinggi yang mengaktifkan relay untuk membuka katup pengaman atau mengurangi tekanan dalam sistem. Jika tekanan kembali normal, tegangan sensor turun, membuat relay menutup katup pengaman. Selain itu, flow sensor memantau laju aliran susu. Jika aliran terlalu rendah, sensor menghasilkan tegangan rendah yang memicu relay untuk menghentikan pompa atau mengeluarkan alarm. Sebaliknya, jika aliran berada pada laju optimal, proses berjalan tanpa gangguan.
Kualitas susu dipastikan melalui turbidity sensor dan pH sensor. Turbidity sensor mendeteksi partikel asing dalam susu. Jika kekeruhan susu melebihi ambang batas, sensor mengaktifkan relay untuk membuang susu yang terkontaminasi. Sementara itu, pH sensor memantau tingkat keasaman. Jika pH keluar dari kisaran normal, sensor memberikan tegangan tinggi yang memicu relay untuk menghentikan proses. Terakhir, oxygen sensor memantau kandungan gas terlarut dalam susu. Jika kadar oksigen terlalu tinggi, sensor mengaktifkan sistem deaerasi untuk menurunkan kadar oksigen hingga batas aman.
Keseluruhan sistem ini bekerja secara otomatis, dengan masing-masing sensor terhubung ke OPAMP yang mengontrol transistor dan relay. Relay mengatur perangkat yang relevan seperti pemanas, pendingin, pompa, atau katup, sehingga setiap tahap proses pasteurisasi berjalan dengan efisien dan memastikan susu memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
5.Video[kembali]
6.Download[kembali]
- Download File HTML klik disini
- Download Rangkaian klik disini
- Download Video Prinsip Kerja Rangkaian klik disini
- Download Datasheet Resistor klik disini
- Download Datasheet Dioda 1N4001 klik disini
- Download Datasheet Transistor NPN BC547 klik disini
- Download Datasheet Relay klik disini
- Download Datasheet LM358 Klik Disini
- Download Datasheet Kapasitor klik disini
- Download Datasheet Induktor klik disini
- Download Datasheet LED klik disini
- Download Datasheet Motor DC klik disini
- Download Datasheet Potensiometer klik disini
- Download Datasheet Sensor Sound klik disini
- Download Datasheet Sensor PIR klik disini
- Download Datasheet Rain Sensor kilik disini
- Download Datasheet LDR klik disini
- Download Datasheet XOR IC 4030: klik disini
- Download Datasheet NOT IC 7404 klik disini
- Download Datasheet Decoder 7447 [klik disini]
- Download Datasheet Encoder IC 74147 klik disini
- Download Datasheet Buzzer klik disini
- Download Datasheet Seven Segment klik disini
- Download Library Sensor Sound klik Disini
- Download Library Rain Sensor klik disini
- Download Library Sensor PIR klik disini
- Download File HTML klik disini
- Download Rangkaian klik disini
- Download Video Prinsip Kerja Rangkaian klik disini
- Download Datasheet Resistor klik disini
- Download Datasheet Dioda 1N4001 klik disini
- Download Datasheet Transistor NPN BC547 klik disini
- Download Datasheet Relay klik disini
- Download Datasheet LM358 Klik Disini
- Download Datasheet Kapasitor klik disini
- Download Datasheet Induktor klik disini
- Download Datasheet LED klik disini
- Download Datasheet Motor DC klik disini
- Download Datasheet Potensiometer klik disini
- Download Datasheet Sensor Sound klik disini
- Download Datasheet Sensor PIR klik disini
- Download Datasheet Rain Sensor kilik disini
- Download Datasheet LDR klik disini
- Download Datasheet XOR IC 4030: klik disini
- Download Datasheet NOT IC 7404 klik disini
- Download Datasheet Decoder 7447 [klik disini]
- Download Datasheet Encoder IC 74147 klik disini
- Download Datasheet Buzzer klik disini
- Download Datasheet Seven Segment klik disini
- Download Library Sensor Sound klik Disini
- Download Library Rain Sensor klik disini
- Download Library Sensor PIR klik disini
Komentar
Posting Komentar